Jumat, 08 Juni 2012

Museum Seni Rupa & Keramik

Bangunan
Museum seni rupa dan keramik merupakan salah satu museum yang menempati bangunan bersejarah di kawasan kota tua Jakarta. Museum yang diresmikan pada tahun 1870 ini awalnya dipergunakan sebagai Lembaga Peradsilan Tinggi Belanda atau Raad van Justite, kemudian pada masa pendudukan Jepang dan perjuangan kemerdekaan Indonesia dijadikan sebagai asrama militer.

Pada tahun 1968 sampai dengan 1975 bangunan ini digunakan sebagai kantor Dinas Museum dan Sejarah DKI Jakarta, kemudian pada tanggal 20 Agustus 1976 diresmikan sebagai Balai Seni Rupa oleh Presiden Suharto(alm.). Pada sayap kiri kanan bagian depan bangunan digunakan sebagai Museum Keramik yang diresmikan oleh gubernur Ali Sadikin pada tanggal 7 Juni 1977. Kemudian pada tahun 1990 Balai Seni Rupa dan Museum Keramik digabung menjadi Museum Seni Rupa dan Keramik.

Koleksi
Sesuai dengan namanya museum ini memiliki 2 jenis koleksi, yaitu koleksi seni rupa dan koleksi keramik. Koleksi seni rupa terdiri dari lukisan, sketsa, patung, totem kayu. Diantara koleksi-koleksi tersebut ada beberapa koleksi unggulan yang amat penting bagi sejarah perkembangan seni rupa Indonesia, seperti lukisan pengantin Revolusi karya Hendra Gunawan, Bupati Cianjur karya R.Saleh, Menyusul karya Dullah, Seko karya S.Sudjojono dan Potrer Diri karya Affandi.

Museum memiliki koleksi patung yang bercirikan klasik tradisional dari Bali, totem kayu yang magis dan simbolis karya Wayan Tjokot dan keluarga besarnya. Totem dan patung kayu karya seniman modern a.I.G Sidharta, Oesman Effendi.

Sementara koleksi keramik sekitar 8000 koleksi yang terdiri dari keramik lokal dan keramik asing. Keramik lokal baru berasal dari berbagai sentra industri keramik di Indonesia seperti Kasongan, Plered, Singkawang, dll, sementara keramik lokal tua yang sangat bernilai sejarah berupa keramik Majapahit dari abad 14 yang memperlihatkan ciri, keistimewaan serta keragaman bentuk dan fungsi.

Museum juga memiliki keramik asing yang berasal dari Eropa yaitu Belanda serta dari Asia seperti Cina, Jepang, Vietnam, dan Thailand. Sebagian besar keramik asing tersebut berasal dari Cina, terutama dari Dinasti Ming dan Ching.

Maaf bloggers aku hanya mengambil beberapa foto, mau liat lebih lengkapnya datang langsung aja ke museumnya di Jl. Pos Kota No. 2 Jakarta Barat, sekedar informasi buka museum setiap Selasa sampai dengan Minggu pukul 9am-3pm dan Senin dan hari besar museum ini tutup, selamat menikmati :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar