Jumat, 15 Juni 2012

Berhenti Berharap

Tak mampu berkata, hanya berteman dengan diam. Secara utuh aku sadari bahwa kau tak akan pernah menjadi teman jiwa dalam hidupku yang bersedia untuk menjagaku, menemaniku dikala aku senang, sedih, segalanya.. disaat aku membutuhkan bahumu dan pelukan penuh kenyamanan yang aku tak perlu membayar se-persen pun untuk itu. Bagaimana bisa aku berharap untuk sesuatu yang enggan untuk terwujud, bahkan takdir saja tak mau memilihku sebagai pasanganmu. Hambar.. hati ini hambar bila tanpamu, tapi ya aku harus bagaimana semua harus aku ikhlaskan, kau menemui manusia lain kapan pun, dan dimana pun, mungkin saja mereka yang layak untukmu, bukan aku. Kini aku berhenti berharap. Ingin rasanya meluluh lantahkan perasaan ini, membuatnya lebur atau serupa debu, diterpa angin akan hilang seketika.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar