Kamis, 10 November 2011

TULISAN 2

1.      Franchise yang berhasil di Indonesia.
KFC

PT Fastfood Indonesia Tbk. adalah pemilik tunggal waralaba KFC di Indonesia, didirikan oleh Gelael Group pada tahun 1978 sebagai pihak pertama yang memperoleh waralaba KFC untuk Indonesia. Perseroan mengawali operasi restoran pertamanya pada bulan Oktober 1979 di Jalan  Melawai, Jakarta, dan sukses outlet ini kemudian diikuti dengan pembukaan outlet-outlet selanjutnya di Jakarta dan perluasan area cakupan hingga ke kota-kota besar lain di Indonesia antara lain Bandung, Semarang, Surabaya, Medan, Makassar, dan Manado. Keberhasilan yang terus diraih dalam pengembangan merek menjadikan KFC sebagai bisnis waralaba cepat saji yang dikenal luas dan dominan di Indonesia.
Bergabungnya Salim Group sebagai pemegang saham utama telah meningkatkan pengembangan Perseroan pada tahun 1990, dan pada tahun 1993 terdaftar sebagai emiten di Bursa Efek Jakarta sebagai langkah untuk semakin mendorong pertumbuhannya.  Kepemilikan saham mayoritas pada saat ini adalah 79,6% dengan pendistribusian 43,8% kepada PT Gelael Pratama dari Gelael Group, dan 35,8% kepada PT Megah Eraraharja dari Salim Group; sementara saham minoritas (20,4%) didistribusikan kepada Publik dan Koperasi.

Perseroan memperoleh hak waralaba KFC dari Yum! Restaurants International (YRI), sebuah badan usaha milik Yum! Brands Inc., yaitu sebuah perusahaan publik di Amerika Serikat yang juga pemilik waralaba dari empat merek ternama lainnya, yakni Pizza Hut, Taco Bell, A&W, dan Long John Silvers. Lima merek yang bernaung dibawah satu kepemilikan yang sama ini telah memproklamirkan Yum! Group sebagai fast food chain terbesar dan terbaik di dunia dalam memberikan berbagai pilihan restoran ternama, sehingga memastikan kepemimpinannya dalam bisnis multi-branding. Untuk kategori produk daging ayam cepat saji, KFC tak terkalahkan.

Sumber: Profile KFC

           
2.      Keuntungan dari franchise tersebut bagi si pemilik.

Dapat membuka banyak outlet KFC diseluruh Indonesia. Dihitung pada tahun 2007 perseroan mengakhiri tahun dengan total 307 outlet termasuk mobile catering, yang tersebar di 78 kota di seluruh Indonesia, mempekerjakan total 11.835 karyawan dengan hasil penjualan tahunan di atas Rp. 1,590 triliun.

3.      Dampak positive dan negative bagi perusahaan terhadap perkembangan ekonomi di Indonesia.

Dampak positive: Dapat menyediakan lapangan kerja bagi banyak pengangguran di Indonesia.

Dampak negative: sedikit peminat untuk makanan nusantara karena lebih banyak untuk memilih makanan cepat saji dan kebarat-baratan.

TULISAN 1

CARA MEMBANGUN PERUSAHAAN
Tiga cara membangun perusahaan adalah :
1.      Membeli perusahaan yang telah dibangun,
2.      Memulai Perusahaan Baru,
3.      Dan membeli hak lisensinya (Franchising/waralaba).

1. Membeli perusahaan yang telah dibangun

Membeli perusahaan yang telah dibangun dapat memberikan sejumlah keuntungan bagi pihak pengambil alih seperti terkait dengan lokasi perusahaan, evaluasi kinerja perusahaan, efisiensi usaha/waktu, maupun efisiensi dalam biaya pendirian.
Pada umumnya, seseorang lebih memilih membeli perusahaan yang telah dibangun daripada membangun perusahaan baru karena mereka sudah berpengalaman dan berdasarkan fakta yang ada dirasakan bahwa lokasi perusahaan telah terjamin dan menguntungkan. Jadi, menghemat biaya yang seharusnya dikeluarkan untuk kelayakan lokasi.
Dalam kaitannya dengan pengambilalihan atas pertimbangan kinerja perusahaan, tentunya pihak pengambil alih telah memperhitungkan kemampuan perusahaan atas dasar catatan-catatan pelaksanaan yang nyata yang dipelajari sehingga dapat dilakukan penilaian tentang kesehatan perusahaan (misalnya catatan mengenai utang pajak, laporan keuangan yang diaudit, pembukuan penjualan, urusan dengan pengadilan, dan sebagainya).
Dengan mengambil alih perusahaan yang telah dibangun, berarti telah tersedia modal, teknologi, tenaga kerja, dan bahkan pelanggan. Bilamana ketersediaan semua itu disertai dengan kemampuan yang memadai, maka pelaksanaan operasi produksi dapat langsung dijalankan sesegera mungkin setelah pengambilalihan selesai. Dalam hal ini pihak pengambil alih tidak perlu lagi menunggu modal dan peralatan untuk memulai operasi seperti halnya pada perusahaan yang baru dibangun.
Biasanya, suatu perusahaan tersebut dijual karena pemiliknya ingin mengundurkan diri atau karena suatu kebutuhan mendesak. Pada kasus-kasus seperti ini, biasanya harga yang ditawarkan relatif lebih murah, sehingga pengambilalihan dapat berarti suatu penghematan.
Contoh : Wom Vinance, Aca Asuransi, PT Adira Dinamika Multifinance, dll.

2. Memulai Perusahaan Baru

Memulai perusahaan baru merupakan upaya yang menguntungkan bila tak ada kemungkinan membeli perusahaan yang sudah dibangun atau pembelian perusahaan yang sudah ada itu di perhitungkan tidak menguntungkan (karena perusahaan yang akan di ambil alih dinilai tidak sehat, operasionalnya tidak efisien, pasarnya tidak memadai, pekerjaannya tidak kompeten, peralatan dan teknologinya sudah ketinggalan zaman, dan sebagainya).
Pembuatan perusahaan baru memungkinkan pemilik untuk memilih lokasi, seleksi dalam rekrutmen tenaga kerja, pemilihan merek dagang, teknologi, jenis peralatan, dan sebagainya. Dengan cara ini, efisiensi operasional yang baru dapat dicapai setelah beberapa waktu mendatang. Tetapi, dengan tenaga dan semangat baru, diharapkan hasil yang dicapai akan lebih baik.
Contoh : Hotel Hilton atau Hotel Sultan, General Electric, IBM, PT Astra International Tbk, dll.

3. Membeli Hak Lisensi (Franchising/waralaba)

Pembelian hak lisensi (franchising) dapat merupakan suatu keuntungan tersendiri karena adanya kerjasama antara si pembeli hak lisensi (franchisee) dengan pihak yang hak lisensinya di beli (franchisor). Dalam franchising terjadi hubungan bisnis yang berkesinambungan antara franchisee dengan franchisor. Franchising merupakan suatu persatuan lisensi menurut hukum antara suatu pabrik (manufakturing) atau perusahaan yang menyelenggarakan, dengan penyalur (dealer) untuk melaksanakan kegiatan. Dengan franchising, perusahaan seolah-olah menjadi bagian dari suatu rangkaian yang besar, lengkap dengan nama, produk merek dagang, dan prosedur penyelenggaraan standar.
Sistem waralaba (franchising) sendiri dimulai dengan apa yang disebut "Product Franchise" (waralaba produk),yang lebih merupakan suatu keagenan seperti keagenan Mesin Jahit Singer, Keagenan Sepatu Bata, dan sebagainya. Pada perkembangan selanjutnya, waralaba produk ini kemudian populer melalui "Bussiness Format Franchising" (sistem waralaba format usaha).
Contoh : MCD, KFC, Texas Fried Chicken, AW, Bread Talk, starbucks, dll.


 Sumber : Pengantar Bisnis ( M. Fuad, Christine H, Nurlela, Sugiarto, Paulus Y.E.F ).

Kamis, 20 Oktober 2011

Tugas 4

Etika bisnis merupakan etika terapan. Etika bisnis merupakan aplikasi pemahaman kita tentang apa yang baik dan benar untuk beragam institusi, teknologi, transaksi, aktivitas dan usaha yang kita sebut bisnis. Pembahasan tentang etika bisnis harus dimulai dengan menyediakan rerangka prinsip-prinsip dasar pemahaman tentang apa yang dimaksud dengan istilah baik dan benar, hanya dengan cara itu selanjutnya seseorang dapat membahas implikasi-implikasi terhadap dunia bisnis.Etika dan Bisnis, mendeskripsikan etika bisnis secar umum dan menjelaskan orientasi umum terhadap bisnis, dan mendeskripsikan beberapa pendekatan khusus terhadap etika bisnis, yang secara bersama-sama menyediakan dasar untuk menganalisis masalah-masalah etis dalam bisnis. Etika pergaulan bisnis mencakup beberapa hal, yaitu :    

1. Hubungan antara bisnis dengan pelanggan / konsumen
    Hubungan antara bisnis dengan konsumen merupakan hubungan yang paling banyak dilakukan. Karena itu, bisnis haruslah menjaga etika pergaulannya dengan baik. Contoh etika pergaulan dengan konsumen yaitu :
a. Pemberian servis, terutama garansi, merupakan tindakan yang etis bagi suatu bisnis.
b. Kemasan yang berbeda-beda membuat konsumen sulit membandingkan harga terhadap produknya.
c. Konsumen membuat konsumen tidak dapat mengetahui isi di dalamnya sehingga produsen perlu memberi penjelasan tentang isi dan kandungan yang terdapat di produk tersebut.
2. Hubungan dengan karyawan
    Pergaulan bisnis dengan karyawan meliputi : penarikan (recruitment), latihan (training), promosi atau kenaikan pangkat, transfer, demosi atau penurunan pangkat, maupun lay-off atau pemecatan / PHK (Pemutusan Hubungan Kerja). 
3. Hubungan antar bisnis
    Merupakan hubungan antara perusahaan yang satu dengan perusahaan yang lain baik perusahaan kolega, pesaing, penyalur, grosir, maupun distributornya.
4. Hubungan dengan investor
    Merupakan pemberian informasi yang benar kepada investor maupun calon investor sehingga dapat menghindari pengambilan keputusan yang keliru .
5. Hubungan dengan lembaga-lembaga keuangan
    Hubungan dengan lembaga keuangan terutama lembaga perpajakan adalah hubungan yang bersifat financial yaitu berkaitan dengan penyusunan laporan keuangan.

Sumber: UG Technopreneurship dan Fitri Oktaviani Blogger

Rabu, 12 Oktober 2011

Tugas 3

1.    Apa yang dimaksud dengan perusahaan
Pengertian atau definisi Perusahaan ialah suatu tempat untuk melakukan kegiatan proses produksi barang atau jasa. Hal ini disebabkan karena ‘ kebutuhan ‘ manusia tidak bisa digunakan secara langsung dan harus melewati sebuah ‘ proses ‘ di suatu tempat, sehingga inti dari perusahaan ialah ‘ tempat melakukan proses ‘ sampai bisa langsung digunakan oleh manusia.
Untuk menghasilkan barang siap konsumsi, perusahaan memerlukan bahan – bahan dan faktor pendukung lainnya, seperti bahan baku, bahan pembantu, peralatan dan tenaga kerja. Untuk memperoleh bahan baku dan bahan pembantu serta tenaga kerja dikeluarkan sejumlah biaya yang disebut biaya produksi.
Hasil dari kegiatan produksi adalah barang atau jasa, barang atau jasa inilah yang akan dijual untuk memperoleh kembali biaya yang dikeluarkan. Jika hasil penjualan barang atau jasa lebih besar dari biaya yang dikeluarkan maka perusahaan tersebut memperoleh keuntungan dan sebalik jika hasil jumlah hasil penjualan barang atau jasa lebih kecil dari jumlah biaya yang dikeluarkan maka perusaahaan tersebut akan mengalami kerugian. Dengan demikian dalam menghasilkan barang perusahaan menggabungkan beberapa faktor produksi untuk mencapi tujuan yaitu keuntungan.
Perusahaan merupakan kesatuan teknis yang bertujuan menghasilkan barang atau jasa. Perusahaan juga disebut tempat berlangsungnya proses produksi yang menggabungkan faktor – faktor produksi untuk menghasilkan barang dan jasa. Perusahaan merupakan alat dari badan usaha untuk mencapai tujuan yaitu mencari keuntungan. Orang atau lembaga yang melakukan usaha pada perusahaan disebut pengusaha, para pengusaha berusaha dibidang usaha yang beragam.
Intisari :
Perusahaan : Suatu tempat untuk melakukan kegiatan proses produksi barang atau jasa.
Perusahaan : Merupakan kesatuan teknis yang bertujuan menghasilkan barang atau jasa.
Biaya Produksi : Biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh bahan baku – bahan pembantu dan tenaga kerja.
Laba : Jika hasil yang diterima lebih besar dari biaya produksi.
Rugi : Jika hasil yang diterima lebih kecil dari biaya produksi.

Sumber: Ensiklopedia Syadiashare

a)  a. Apa yang dimaksudkan dengan tempat perusahaan dan letak perusahaan?
     Tempat perusahaan adalah lokasi dilakukannya transaksi.
     Letak perusahaan adalah tempat perusahaan melakukan kegiatan fisik/pabrik. Letak       perusahaan dipengaruhi faktor ekonomi dan merupakan salah satu faktor penting yang menunjang efisiensi perusahaan terutama dalam kaitannya dengan biaya.
               
Sumber: M.Fuad dkk.

b. Apa perbedaan dari kedua kata tersebut?
   Tempat kedudukan perusahaan pada umumnya dipengaruhi faktor kelancaran hubungan dengan lembaga-lembaga lain, seperti lembaga pemerintahan, lembaga keuangan, pelanggan dan sebagainya.

Letak perusahaan dipengaruhi faktor ekonomi dan merupakan salah satu faktor penting menunjang efisiensi perusahaan terutama dalam kaitannya dengan biaya.
   
c. Sebutkan contoh nama perusahaan tersebut
·        PT. Indosat Tbk
·         PT. Krakatau Steel
·         PT Garuda Indonesia
·         PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
·         PT Asuransi Jasa Raharja

Rabu, 28 September 2011

Tugas 2



Mengapa memilih jurusan akuntansi?

Saya memilih jurusan akuntansi karna menurut saya akuntansi memiliki prospek kerja yang bagus, meskipun sebenarnya peluang kerja itu tergantung kepada keahlian dan ketekunan seorang mahasiswa atau mahasiswi itu sendiri saat dia berada di bangku kuliah. IP yang bagus saat tamat dari bangku kuliah menjadi factor utama dalam penerimaan calon pekerja. Namun kadang tidak hanya tergantung kepada tingkat kerajinan mahasiswa itu sendiri, pergaulan pun ikut serta didalamnya.
Seseorang yang sulit dalam bergaul akan sulit pula mendapatkan lapangan pekerjaan, karna biasanya orang yang sulit bergaul kebanyakan pendiam dan tak mampu menciptakan obrolan hangat saat wawancara pemiihan pegawai, serta melakukan pendekatan-pendekatan untuk mempromosikan diri.
Zaman sekarang semua orang butuh seorang akuntan, baik itu berupa lapangan kerja berupa perusahaan dagang atau perusahaan jasa,wiraswasta,dan lain sebagainya. Maka dari itu saya melihat secara umum akuntansi banyak diminati oleh siswa siswi yang akan memasuki jenjang perguruan tinggi mungkin karna mereka sependapat dengan saya untuk memilih akuntansi sebagai jurusan idaman mereka.

Mengapa harus belajar bisnis?
 
Kita perlu belajar bisnis agar mampu meciptakan suatu lapangan pekerjaan untuk khalayak ramai. Seseorang berbisnis agar mempunyai investasi untuk masa depan, disamping itu semakin sulitnya peluang lapangan kerja sekarang ini, membuat kita tak perlu bekerja, cukup dengan membuat sebuah lapangan pekerjaan dan berbisnis dalam bidang apapun harus mampu melihat kondisi pasar bagaimana, kebutuhan masyarakat dimasa itu, dan pendapatan masayarakat itu sendiri. Itu lah gunanya seorang mahasiswa atau mahasisiwi belajar bisnis agar ia nanti mampu mengembangkan suatu lapangan pekerjaan, seperti ilmu yang ia dapatkan dibangku kuliah, yaitu trik-trik dalam berbisnis, bagaimana cara untuk mencapai target laba, dan mampu menguasai pasar..