Selasa, 12 Juni 2012

Gambaran Perekonomian di Indonesia

Seperti yang kita ketahui ekonomi itu adalah sesuatu yang paling utama dalam sebuah negara, karena dari perekonomiannya itulah kita mampu menyebut negara itu sebagai negara yang baik, makmur, sejahtera dan lain sebagainya. Sistem ekonomi yang dianut oleh setiap bangsa itu pun berbeda-beda. Hal ini sesuai dengan falsafah dan ideologi dari masing-masing negara. Maka apabila suatu negara telah berhasil dalam pencapaian, kita bisa sebut negara itu sebagai negara maju, namun berbeda lagi dengan negara berkembang, negara berkembang maksudnya adalah suatu negara yang masih dalam proses menjadi yang lebih baik layaknya negara maju.

Nah kali ini saya ingin membahas tentang Perekonomian di Indonesia. Perekonomian Indonesia tentu berbeda dengan negara adi daya "Amerika Serikat" ataupun negara-negara lainnya. Indonesia sendiri pada awalnya menganut sistem ekonomi liberal, di mana seluruh kegiatan ekonomi diserahkan kepada masyarakat. Akan tetapi karena ada pengaruh komunisme yang disebarkan oleh para Partai Komunis Indonesia yang terbilang banyak, maka sistem ekonomi di Indonesia pun berubah dari sistem ekonomi liberal menjadi sistem ekonomi sosialis.

Lalu pada masa Orde Baru, sistem ekonomi yang dianut oleh bangsa Indonesia mengalami perubahan dari ekonomis sosialis menjadi sistem demokrasi ekonomi. Sistem ini bertahan hingga masa Reformasi, setelah masa Reformasi, pemerintah melaksanakan sistem ekonomi yang berlandaskan ekonomi kerakyatan dan sistem ini pun masih berlaku hingga kini di Indonesia.

Negara Indonesia masih terbilang sebagai negara berkembang, yaitu negara yang masih berusaha untuk meningkatkan kesejahteraan rakyatnya itu sendiri, karena tidak bisa dipungkiri negara berkembang itu adalah negara yang kesejahteraan materialnya masih dalam tingkat "rendah". Tidak ada definisi tetap tentang negara berkembang yang diakui secara internasional, tingkat pembangunan bisa saja bervariasi di dalam negara berkembang tersebut dan lagi sejumlah negara berkembang memiliki standar hidup rata-rata yang tinggi.

Sementara di Indonesia perekonomiannya sendiri tidak jauh-jauh dari yang namanya Korupsi, bukan hanya orang kecil seperti kita yang anak kuliahan, atau pun anak sekolah; sebut saja mencontek saat ujian berlangsung, itu bisa saja dibilang korupsi, dosen atau guru yang sering keluar masuk kelas lebih dari batas waktu yang diberikan bisa disebut sebagai korupsi waktu, bahkan mungkin yang korupsi kita dengar "karena iming-iming uang" bisa juga kita temukan pada sebagian anak yang meminta uang spp, uang yang berhubungan dengan sekolah kepada orang tua, namun ia melebihkannya sedikit agar demi ia punya jajan lebih. Dari hal sekecil itu saja tidak bisa kita pungkiri hal seperti itu masih terjadi disekitar kita.

Bagaimana dengan hal yang lebih besar? Oh tentu! Kadang petinggi-petinggi pun ikut ambil alih sebagai seorang koruptor. Jadi gimana lagi ya caranya agar negara kita menjadi negara yang bisa seperti AS atau negara maju lainnya diluar sana, yang sudah makmur dan rakyatnya hidup sejahtera? Tentu harus kembali lagi pada diri rakyatnya itu sendiri dan mungkin hanya waktu yang mampu menjawab "Apakah bisa Indonesia menjadi negara yang jauh lebih baik dari sebelumnya?"

Karena korupsi dimana-mana, maka banyak pula rakyat yang tidak senang, karena aturan uang itu untuk rakyat tapi malah diselewengkan, malah digunakan untuk kebutuhan pribadi. Bagaimana pengemis dan para pelaku kriminalitas dapat berkurang jika sementara petingginya saja tak mau memberi contoh yang baik dan melakukan hal positif agar itu semua dapat berkurang? Ya.. Semua yang saya berikan contohnya tadi copet, perampok, dan lain-lain. Rasanya sudah tak ada lagi kenyamanan kita dengan adanya para copet, perampok, dan tindakan-tindakan yang tidak kita inginkan.

Jadi ya begitulah kira-kira menurut saya penggambaran ekonomi di Indonesia, korupsi yang membuat rakytanya jadi melakukan tindakan yang diluar keinginan kita seperti pencopetan, perampokan secara paksa, dimana para kriminalitas tidak segan lagi menampakkan diri, mungkin saja itu sebagai bentuk ketidak-senangan mereka terhadap para pelaku korupsi atau pun mereka para pelaku kriminalitas memiliki alasan mereka sendiri yang tidak kita ketahui.

Lalu ada lagi yang diluar korupsi; lapangan kerja yang sedikit yang membuat masyarakatnya sukar mendapatkan uang untuk hidup, sehingga banyak yang menganggur dan mereka meminta-minta(pengemis) demi mendapatkan sesuap nasi, atau mengamen(bagi yang masih mampu melakukan suatu perkerjaan) yang tentu kita sudah ketahui, pada umunya di Indonesia ini para pengemis yang bila kita lihat dari segi fisik "masih kuat dan sempurna" malah berkerja sebagai pengemis.

Namun ada juga yang tidak pantas untuk diperkerjakan "anak di bawah umur" saya sering tuh menemui anak-anak kecil yang meminta-minta, bahkan orang tuanya sendiri menggendong anaknya agar siapa saja yang meilhat dapat iba dan memberikan sejumlah uang, dan tahukah?! kadang bisa saja itu anak sewaan, sungguh tidak ada lagi rasa sayang terhadap anak menurut pendapat saya, bahkan orang lanjut usia yang difikiran kita harusnya sudah menikmati masa-masa tua masih mengemis demi mendapatkan sesuap nasi, mana anak cucu mereka, tidak ada yang tahu. Malah pada umumnya mereka diperkerjakan oleh mafia-mafia pengemis. Mereka menjajakan tangan mereka dari mobil ke mobil, manusia ke manusia demi uang 500 perak atau lebih, padahal kalau fisik masih bagus dan sempurna "tidakkah bisa ia bekerja lebih baik lagi yang membuat taraf hidupnya naik?" Namun kembali lagi pada negara, mungkin karena keterbatasan biaya yang membuat mereka(para pengemis dan pengamen) tidak sekolah dan meningkatkan strata keluarganya, ya.. kadang ada korupsi kecil-kecilan disana, dana dari pemerintah kadang diselewengkan setengahnya, sehingga dana untuk sekolah sudah digunakan sebagai kebutuhan pribadi oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Ya.. Korupsi lagi, korupsi dimana-mana. 

Ada lagi penjualan manusia yang biasa kita sebut sebagai trafficing, ya karena apa lagi kalau bukan karna himpitan ekonomi. Mereka melakukan segala cara, bahkan menghalalkannya, menjual anak gadisnya untuk diperkerjakan sebagai pekerja komersil. Kasihan namun bagaimana, pemerintah juga sudah bersikeras membersihkannya namun tetap, ada lagi.. ada lagi..

Para Pekerja Seks Komersil
Ya saya berharap semoga suatu saat nanti Indonesia mampu menjadi negara yang jauh lebih baik dari sekarang, para generasi muda yang memiliki rasa nasionalis yaitu yang ingin merubah negaranya menjadi negara yang lebih baik, lebih makmur, dan lebih sejahtera dimata negara lain. Tanpa mempermalukan negaranya sendiri.

Pencopetan yang marak terjadi belakangan ini.
Mereka mengikut sertakan buah hati mereka.

Para lanjut usia.
Para penyandang cacat juga dimanfaatkan untuk mengemis.
Membawa bayi, prihatin melihatnya.
Banyak sekali cerita Indonesia yang sudah tidak asing lagi dimata kita dan tidak ada habisnya. Ya semoga sajalah para pelaku Korupsi dan kriminalitas mendapat hidayah dan mampu melakukan hal positif yang membuat maju negaranya, amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar