Selasa, 08 Mei 2012

Pertamini Meledak

Batusangkar, Sumatera Barat.

Sebuah pertamini milik Mang kuto, warga Ludai, Padang Data, Nagari Pagaruyuang, beberapa meter menjelang rumah makan Aroma di jalur jalan Batusangkar-Pagaruyuang, meledak. Satu orang tewas dan sedikitnya, 54 mengalami luka bakar, delapan di antaranya petugas pemadam kebakaran.

“Peristiwa bermula dari kebakaran yang terjadi di salah satu rumah. Saat kebakaran terjadi, petugas pemadam kebakaran langsung ke lokasi untuk menjinakkan api. Saat itu, masyarakat berkerumun di lokasi. Musibah terjadi sekitar pukul 19.30 WIB,” terang Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tanah Datar, Altri Suandi menjawab Singgalang, Senin (5/7) di Batusangkar.

Dikatakan, tidak jauh dari lokasi kebakaran, terdapat pompa bensin pedagang eceran bahan bakar minyak (BBM) yang biasa disebut pertamini. Tidak diperoleh keterangan, entah apa yang menyebabkan api ikut merembet ke pertamini itu. Akibatnya terjadi ledakan. Masyarakat yang berada di TKP pun terkena percikan api.

Dalam peristiwa itu, berdasarkan informasi yang dihimpun di lokasi, selain menghanguskan sebuah rumah dan pertamini, ledakan juga menyambar mobil pemadam kebakaran dan satu unit sedan.
Informasi sementara, ada 55 korban luka-luka dilarikan ke RS Ali Hanafiah Batusangkar, satu orang diantaranya meninggal dunia.

Petugas kita sedang mengumpulkan data di lapangan,” terang Deddy, Sekretaris BPBD Tanah Datar.
Sementara itu, keterangan yang dihimpun dari seorang anggota Radio Antar Penduduk Indonesia (RAPI) Tanah Datar, sekitar 35 korban harus dilarikan ke RS Achmad Muchtar Bukittinggi.

Bupati Tanah Datar M. Shadiq Pasadigoe menyebutkan, kebakaran itu musibah dan cobaan dari Allah. “Semoga para korban beserta keluarga dapat tabah menghadapinya. Khusus untuk para korban, saya harap, bisa ditangani dengan baik oleh petugas medis,” ujarnya didampingi Kabag Humas, Desrizal.
Shadiq menginstruksikan kepada seluruh dokter yang ada di RSUD Ali Hanafiah beserta puskesmas yang ada di sekitar Batusangkar untuk siaga penuh membantu para korban.

Selain itu, bupati juga menginstruksikan pengerahan ambulans untuk membantu mengevakuasi korban, terutama mereka yang harus dirujuk ke rumah sakit lain, baik di Bukittinggi maupun di Padang.
Direktur RSUD Ali Hanafiah Batusangkar, Ermon Reflin kepada Singgalang di sela-sela kesibukannya mengkoordinasikan petugas medis menyebut, korban yang mengalami luka bakar parah atau ditaksir mencapai 50 persen dari tubuhnya, langsung dirujuk ke RSAM untuk penanganan selanjutnya.

“Sesuai dengan standar prosedur pelayanan di RSUD Ali Hanafiah, kita melakukan penanganan darurat terhadap para korban. Segenap potensi tenaga medis dikerahkan untuk menolong para korban. Saya belum dapat data pasti tentang nama-nama korban. Tapi, hingga kini (sekitar pukul 21.30 WIB tadi malam-red), sudah tiga korban yang dirujuk ke Bukittinggi,” terangnya.

Informasi dari anggota RAPI Tanah Datar lewat radio komunikasi, diperkirakan korban kebakaran yang akan dirujuk ke Bukittinggi hingga tengah malam mencapai 25 orang. Sejumlah ambulan dari RSAM Bukittinggi juga dikerahkan ke Batusangkar untuk membantu evakuasi. Hingga berita ini diturunkan, daftar korban dan penyebab terjadinya kebakaran masih simpang siur. Menjelang pukul 23.30, satu orang dinyatakan tewas bernama Riswandi (30). “Petugas masih melakukan identifikasi dan pendataan di lapangan,” ujar Altri dan Deddy. (211/532)

Sumber: Harian Singgalang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar