Minggu, 29 Juni 2014

Tulisan 3 Bahasa Inggris Bisnis 2, Dampak Kenaikan Harga BBM tahun 2013

Kenaikan harga BBM bersubsidi mau tidak mau akhirnya datang juga. Berbagai reaksi dari masyarakat timbul dengan gencar baik yang pro maupun yang kontra. Yang pro tentunya pemerintah yang juga didukung Kadin, sebenarnya tidak menginginkan terjadinya kenaikan harga BBM bersubsidi, namun kondisi dan kenyataan yang terjadi memaksa pemerintah untuk mengambil kebijakan yang non-populis. Di sisi lain, yang kontra terhadap kenaikan BBM mulai dari anggota DPR, DPRD, kalangan mahasiswa dari berbagai universitas, petani, nelayan, angkutan umum dan masih banyak lagi mereka semua menolak kenaikan harga BBM. Diantara yang pro dan kontra terhadap kebijakan kenaikan harga BBM tersebut terdapat kelompok yang abstain. Mereka ini tidak ikut demo, pasrah, harga BBM tidak naik syukur, kalau BBM naik monggo kerso. Mereka juga sebenarnya berharap harga BBM tetap, karena dengan kenaikan BBM akan mengakibatkan tambahan pengeluaran mereka sehari-hari, tetapi tetap menerima.


Komentar:
Percuma ikut demo penolakan kenaikan BBM, toh akhirnya naik juga, serahkan kepada pemerintah, pemerintah yg lebih mengetahui situasinya. Seberapapun keras masyarakat untuk berdemo, jika ketentuannya sudah seperti itu harusnya diikuti, lagi pula bukan hanya masyarakat kecil yang mengalami kenaikan BBM, masyarakat menengah keatas pun juga, semua kan setara dimata pemerintah. Jika tidak mau BBM naik, disarankan untuk tidak terlalu sering menggunakan kendaraan pribadi, lebih baik menggunakan kendaraan umum saja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar