Mimpi

Dear you..

Perlahan ku tenggak semua keinginanku untuk bersamamu, cukup ku tahu ternyata ini hanya mimpi yang tak kunjung nyata. Entah aku yang terlalu terbawa perasaan ragu akan sebuah perasaan yang pernah kau ucap padaku, atau juga karna memang aku yang seakan sudah buntu fikiran untuk harus melakukan apa lagi yang mambuat kau agar dapat bersamaku. 

Aku harus kuat.. mungkin disinilah puncak kesedihanku yang tak hentinya ku luapkan malam tadi, secara langsung dan cukup sadar ku tahu air mata begitu deras mengalir malam tadi, aku seakan emosional dan tak mampu menahan. Maafkan aku akan ini, aku hanya wanita biasa..

Aku sakit, aku kecewa, aku bodoh, dan sedikit ada penyesalan disini. Kenapa aku menyesal? menyesal karna telah bertindak seperti ini, yang terlalu mengharapkan akan sesuatu yang belum tentu pasti ujungnya. Sepertinya aku yang salah, jujur saja kau memang tak memperlihatkan sebuah harapan akan "kita" dalam waktu dekat, tapi aku saja yang tak henti memberikan cintaku sepenuhnya dengan perhatian dan kasih sayang yang memang jujur semua itu yang aku punya untuk kamu.

Aku harus dewasa dan mulai menyikapi ini semua dengan kepala dingin, aku bersyukur telah bertemu dan mengenalmu hingga kini. Disini aku belajar bagaimana bersabar, menunggu, ikhlas, mencintai dengan setulus hati, dan melengkapi segala kekurangan yang ada dengan sempurna.

Ku kutip dalam sebuah kalimat cinta, yang kurasa dalam maknanya, seperti ini bunyinya:

"Ada kasih sayang dibalik setiap amarah.. ada kekecewaan dibalik setiap derai air mata.. ada pengorbanan dibalik setiap ketidakperdulian.."

Andai saja kau mampu menahanku untuk tak pergi, andai saja kau buktikan semua rasa yang kau punya, andai saja kau ucapkan sebait kata "aku mencintaimu" setiap harinya, andai saja kau beri aku perhatian yang selama ini aku harapkan, andai saja kau selalu ada untukku meskipun dalam waktu tidak bersamaan. Maaf aku tidak menuntut apa apa darimu, aku hanya mendamba dan bermimpi akan semua ini, mana tau saja kau berubah fikiran dan bisa bersamaku yang tidak lagi aku atau kamu, tetapi "kita". Ternyata ini hanya mimpi yang membuatku untuk lebih berfikir jernih dan menyikapi secara dewasa. Terimakasih aku telah mengenalmu, terimakasih akan semua kenangan yang pernah terjadi, aku mencintaimu..

Fira Rahmalia Archila