Saat ini sangat sulit untuk mencari pekerjaan yang benar-benar
sesuai dengan keinginan kita. Justru kita yang dipaksa untuk
menyesuaikan diri dengan keadaan dunia kerja yang ada.
1. Memahami Potensi Kekuatan Diri Sendiri
Apa saja sih yang bisa kita kerjakan dan apa saja yang kita sukai?
Jika kita punya latar belakang pendidikan sebagai dokter, namun kita
merasa tidak berbakat jadi dokter dan di lain sisi kita sangat hobi
menyebarkan informasi kesehatan kepada orang lain. Dari sana kita bisa
menjadi konsultan kesehatan atau penulis buku-buku, koran, majalah
kesehatan.
Kemampuan terpendam terkadang bisa menjadi penyelamat. Misalnya
seseorang yang lulusan akuntansi punya bakat / keahlian menjual sesuatu,
maka dia bisa menjadi sales produk suatu perusahaan sebagai langkah
awal. Baru setelah kemampuan sebagai salesman teruji, kita mungkin bisa
minta pindah atau diperbantukan ke bagian keuangan sambil tetap jadi
sales paruh waktu untuk mengasah kemampuan akuntasi kita.
2. Tahu Di Mana Ada Peluang Kerja
Kita bisa tahu ada lowongan pekerjaan dari koran, internet, teman,
keluarga, dan lain sebagainya. Ketika ada peluang maka kita bisa
mencoba melamar pekerjaan tersebut. Yang pasti kita harus tahu potensi
diri kita sendiri terlebih dulu. Kalau kita belum punya pengalaman
pekerjaan mungkin kita harus siap bekerja di posisi apapun karena dunia
kerja itu berbeda sekali dengan dunia sekolah dan kuliah. Pendidikan
bersifat teori yang pasti jauh lebih enak kalau pekerjaan yang menghampiri kita
daripada kita yang mengejar-ngejar lowongan kerja, karena ketika
ditawari kerja oleh saudara atau teman kita bisa bertanya untuk
mengetahui seperti apa pekerjaan kita nanti dan bagaimana gaji,
tunjangan, bonus, insentif, dan lain-lain. Sedangkan pekerjaan yang
kita temukan di media massa mungkin kita tidak akan diberitahu apapun
oleh perusahaan.
Jika mampu kenapa tidak menciptakan perusahaan sendiri? Jika kita
punya akses modal yang mudah, ada ide usaha yang sangat potensial,
keluarga atau teman-teman yang siap sedia membantu, sarana dan prasarana
tersedia, mendapat dukungan dan dorongan penuh dari berbagai pihak, dan
sebagainya maka tak ada salahnya kita mencoba. Ingat, kegagalan adalah
awal dari keberhasilan. Dengan membuat usaha sendiri otomatis kita
telah membuka lapangan kerja minimal untuk diri kita sendiri. Galilah
ilmu dari orang-orang yang telah memiliki pengalaman sebagai bekal dalam
menjalani bisnis.
3. Mempersiapkan Segala Sesuatu
Mau bekerja pun kita butuh modal. Saat melamar pekerjaan setidaknya
kita membuat surat lamaran, cv beserta lampiran-lampirannya mulai dari
kartu kuning pencari kerja, pas foto, surat keterangan catatan
kepolisian, fotokopi ktp, ijazah, transkrip nilai, kartu keluarga, sim,
dan lain-lain. Pada saat panggilan wawancara pun kita butuh pakaian
yang baik. Setelah diterima kerja pun kita juga butuh beberapa setel
pakaian seragam kerja dan lain sebagainya sampai kita mendapatkan gaji
dan tunjangan pertama.
Yang tak kalah penting adalah mempersiapkan mental kita saat
wawancara kerja, saat hari-hari pertama di tempat kerja yang baru, saat
harus bersosialisasi dengan rekan kerja, saat dimarahi oleh atasan atau
staf senior, saat menghadapi konflik atau masalah pekerjaan, dan lain
sebagainya. Jika mental kita kuat ditambah dengan sifat perilaku yang
baik, maka kemungkinan untuk bertahan bekerja adalah cukup besar. Jika
lemah mental maka yang ada di kepala kita hanyalah ingin segera mencari
pekerjaan lain atau pindah bagian agar bisa beradaptasi dengan suasana
yang baru.
4. Menguasai Trik-Trik Agar Diterima Kerja
Rajinlah mencari informasi dunia kerja melalui membaca buku, majalah,
koran, dan sebagainya untuk mengetahui orang yang bagaimana yang dicari
perusahaan untuk mengisi posisi yang lowong. Belajarlah menjadi orang
yang dicari perusahaan-perusahaan. Pelajari contoh-contoh soal tes
potensi akademik, psikotes, tes wawancara kerja, dan lain sebagainya.
semua itu suatu saat akan membantu kita dalam mendapatkan pekerjaan.
Dengan trik tersebut kita belajar sandiwara alias berpura-pura
menjadi orang lain yang dianggap unggul oleh para pencari kerja.
Padahal sebenarnya mungkin kita hanya orang biasa yang malas bekerja.
Karena perusahaan-perusahaan itu tidak melihat diri kita secara
keseluruhan, maka para pencari kerja pun sah-sah saja jika menciptakan
dan menjalankan strategi-strategi khusus untuk sekedar diterima kerja.
Sumber http://organisasi.org/tips-cara-mendapatkan-pekerjaan-kerja-sesuai-minat-bakat-kemampuan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar