BAB I
PENDAHULUAN
I.I Latar Belakang
Indonesia akan terus melemah ke 5,3
persen di 2014. Pasalnya, pasar modal Internasional diperkirakan akan tetap
bergejolak meskipun perekonomian negara-negara berpendapatan tinggi akan mulai pulih.
Maka dari itu, Indonesia harus dapat
mengencangkan ikat pinggang untuk dapat melindungi diri dari situasi eksternal
tersebut. Indonesia juga harus mendorong pertumbuhan yang sangat bergantung
pada langkah kebijakan dalam negeri.
Tetapi apa jadinya ibu kota
Indonesia bila tetap diberlangsungkannya kenaikan BBM ? apa tanggapan para
tokoh penting dan masyarakat di Indonesia mengenai beredarnya isu "BBM
naik" di Indonesia.
I.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar
belakang yang dibuat maka dapat diambil beberapa masalah yaitu:
1. Apa dampak
positif dan negatif dari "BBM naik"
2. Apa penyabab
bisa terjadinya "BBM naik"
3. Bagaiman
cara mengatasi atau upaya pemerintah dan masyarakat dalam beredarnya kabar
"BBM naik"
I.3 Tujuan dan Manfaat
A. Tujuan
Agar kita mengetahui penyebab dari perselisihan dan
perbincangan serta solusi dari masalah ini.
B. Manfaat
Semoga pembahasan ini dapat dimengerti dan dipahami
oleh semua pihak sehingga permasalahan "BBM naik" dapat teratasi.
1.4 Metode Penulisan
Untuk mendapatkan data dan informasi yang diperlukan
penulis menggunakan metode studi documenter. Adapun teknik yang dipergunakan
pada penelitian ini adalah studi pustaka, pada metode ini, penulis membaca
artikel dan tanggapan para tokoh penting di Indonesia yang berhubungan dengan
penulisan ilmiah serta berkaitan dengan masalah"BBM naik"
BAB II
ISI
Kepala perwakilan baru Bank Dunia untuk Indonesia
Rodrigo Chaves mengungkapkan, dalam menghadapi gejolak ekonomi dunia, kebijakan
pengurangan subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) perlu untuk terus dilanjutkan.
"Ini dilakukan untuk melindungi Indonesia dari
berbagai resiko fiskal jangka pendek, sekaligus menyediakan dana untuk
investasi jangka panjang di bidang infrastruktur dan program sosial,"
ujarnya saat acara 'Peluncuran laporan triwulan perekonomian Indonesia edisi
Oktober 2013' di Gedung The Energy, Jakarta, Jumat (4/10).
Menurutnya, kebijakan bank sentral dalam melepas
pergerakan nilai tukar dan penetapan suku bunga cukup efektif. Sebab, langkah
ini dinilai meringankan tekanan terhadap neraca transaksi berjalan.
Sementara, ekonom Bank Dunia Jim Brumby menambahkan
kepercayaan investor di Indonesia kini tengah diuji. Meski memiliki pasar
domestik besar dan potensi sumber daya yang menarik namun investor serta pasar
perlu diyakinkan bahwa gejolak ekonomi justru akan mempertajam fokus pemerintah
dalam menghasilkan reformasi kebijakan.
"Hal ini dapat menentukan peningkatan investasi
asing langsung," tutur Jim
BAB III
PENUTUP
III.1 Kesimpulan
Berisikan tentang kesimpulan yang dapat diambil dari
kenaikan BBM di Indonesia.
III.2 Kritik dan Saran
Kritik dan saran mengenai penelitian ilmiah yang telah
dilakukan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar