PERAN
AKUNTAN MANAJEMEN DALAM PENGUKURAN DANIMPLEMENTASI
STRATEGI PERUSAHAAN
Sri
Sundari, SE, M.Si, Ak.
Abstraks
Akuntan manajemen adalah
salah satu profesi yang terlibat dalam pengelolaan perusahaan. Keterlibatan
akuntan manajemen mencakup salah satu bagian dari manajemen untuk melaksanakan
fungsi sebagai penyedia informasi keuangan yang disajikan dalam laporan
keuangan perusahaan. Selaku akuntan manajemen, profesi tersebut adalah bagian
dari manajemen perusahaan sehingga dia terlibat langsung dalam
aktivitas-aktivitas perusahaan.
Pengukuran kinerja
bertujuan untuk memotivasi manajemen dan karyawan untuk mencapai tujuan
perusahaan dan mencegah mereka berperilaku menyimpang dari yang diinginkan guna
dapat tercapainya tujuan perusahaan secara jangka pendek dan jangka panjang.
Dengan demikian jelas bahwa pengukuran kinerja dapat memberikan pengaruh
positif bagi peningkatan kinerja perusahaan. Hal ini tentu secara tidak
langsung akan membantu keberhasilan aplikasi good corporate governance dalam
perusahaan.
Dengan adanya penerapan
Good Corporate Governance (GCG ) dalam perusahaan, dalam jangka panjang dapat
meningkatkan kinerja perusahaan, yaitu dengan cara menerapkan lima strategi
pokok, yaitu trust, integrity, professionalism, customer focus dan excellence.
Selain itu, harus ada kepercayaan stakeholders dan manajemen dalam menetapkan
pentingnya nilai-nilai budaya untuk menjadi acuan dan harus dihayati oleh
segenap anggota perusahaan dalam menjalankan operasional perusahaan
Keynote: akuntan manajemen, good
corporate governance dan strategi perusahaan
Pendahuluan
Kemajuan di bidang industri mengharuskan perusahaan
untuk berkembang sejalan dengan kemajuan tersebut. Kondisi ini menyebabkan
perusahaan berlomba-lomba melakukan diversifikasi produk atau menghasilkan
produk dengan biaya yang paling rendah (cost leadership).
Setiap industri tentunya
ingin tetap mempertahankan entitas bisnisnya dalam kondisi bagaimanapun
termasuk ditengah kondisi perekonomian yang kompleks dan memasuki era
globalisasi. Berbagai strategi dilakukan agar industri tetap survive. Strategi
yang dilakukan tentunya berkaitan erat dengan visi dan misi perusahaan dalam
rangka memenuhi tujuan perusahaan baik jangka pendek maupun jangka panjang.
Secara umum tujuan
jangka pendek perusahaan adalah memperoleh laba dan tujuan jangka panjangnya
tidak lain adalah mempertahankan entitas bisnisnya (survive). Untuk memenuhi
tujuan ini akuntan manajemen sebagai penyedia informasi yang dibutuhkan oleh top manajemen dalam
pengambilan keputusannya, harus menjaga tingkat kompetensi profesional yang
dimiliki dengan terus menerus mengembangkan pengetahuan dan keahliannya dan
mengungkapkan semua informasi yang relevan dan dapat diharapkan mempengaruhi
pemahaman pemakai laporan keuangan.
Oleh karena akuntansi
manajemen hanya ditujukan untuk melayani keperluan informasi para pemakai
internal, yaitu pihak manajemen perusahaan, maka dukungan bidang akuntansi ini
terhadap terciptanya good corporate governance tidaklah terlihat secara langsung.
Akuntansi manajemen dapat memberikan kontribusinya bagi keberhasilan dan
peningkatan aplikasi good corporate governance, seperti strategi yang dapat
meningkatkan posisi bersaing dan tentunya juga kinerja perusahaan.
Dalam akuntansi
manajemen dikenal sistem pengendalian biaya yang terdiri dari akuntansi biaya
dan manajemen biaya. Akuntansi biaya bertujuan untuk menghitung dan
mengalokasikan biaya kepada produk sehingga harga pokok produk dapat ditetapkan
secara benar dan akurat. Meskipun aspek efisiensi juga ikut menjadi perhatian,
namun fokus utama akuntansi biaya ini adalah kepada kandungan biaya. Sebaliknya
manajemen biaya terarah terutama kepada tujuan untuk menurunkan biaya dan
perbaikan yang berkelanjutan. Dengan demikian dapat dipahami bahwa keduanya
bertujuan agar perusahaan dapat menghasilkan produk yang efisien dan harga
pokoknya telah dihitung secara akurat. Hal ini jelas akan sangat membantu
manajemen dalam mengelola perusahaan secara efisien dan efektif, yang tentunya
akan memberikan kontribusi yang berarti juga bagi aplikasi good corporate
governance.
Dengan tersedianya
informasi akuntansi manajemen (terutama informasi biaya) pihak manajemen akan
lebih mudah dalam proses pengambilan keputusan. Semakin baik informasi yang
dipersiapkan oleh akuntan manajemen, maka akan semakin baik pula kualitas
keputusan yang dibuat oleh manajemen.. Keputusan yang terbaik tentunya akan
memberikan profit yang optimal bagi perusahaan. Profit yang optimal tentu akan
meningkatkan kesejahteraan para pemegang saham, manajemen dan karyawan
perusahaan dan jelas sejalan dengan tujuan dari aplikasi good corporate
governance.
Pengukuran kinerja
bertujuan untuk memotivasi manajemen dan karyawan untuk mencapai tujuan
perusahaan dan mencegah mereka berperilaku menyimpang dari yang diinginkan guna
dapat tercapainya tujuan perusahaan secara jangka pendek dan jangka panjang.
Dengan demikian jelas bahwa pengukuran kinerja dapat memberikan pengaruh
positif bagi peningkatan kinerja perusahaan. Hal ini tentu secara tidak langsung
akanm membantu keberhasilan aplikasi good corporate governance dalam
perusahaan.
Sistem pengukuran
kinerja perusahaan telah berkembang dengan pesat, yang sebelumnya hanya
terfokus pada aspek keuangan saja seperti menggunakan metode ROI (Return on
Investment), RI (Residual Income) atau EVA (Economic Value Added), kini ada
sistem pengukuran kinerja yang kontemporer, yaitu pengukuran kinerja yang lebih
menyeluruh, tidak hanya terfokus pada aspek keuangan saja, namun aspek non
keuangan juga diperhatikan seperti aspek pelanggan, aspek proses bisnis
internal serta aspek pembelajaran dan pertumbuhan.
Keberhasilan sebuah perusahaan dalam memenangkan
persaingan dan sekaligus mencapai kinerja yang tinggi sangat ditentukan oleh
apa dan bagaimana strategi yang digunakannya. Strategi merupakan
langkah-langkah tindakan guna mewujudkan tujuan dan misi perusahaan. Dua
strategi yang utama terdiri atas product differentiation dan cost leadership.
Differentiation adalah strategi berupa penciptaan dan pemeliharaan produk yang unik menurut persepsi konsumen,
sementara cost leadership adalah strategi untuk menghasilkan produk berkualitas
dengan biaya yang termurah. Untuk dapat menjalankan strategi-strategi ini,
akuntan manajemen amat berperan dalam penyediaan informasi yang diperlukan.
Jadi dapat disimpulkan bahwa akuntan manajemen secara langsung juga ikut
membantu keberhasilan penerapan atau aplikasi good corporate governance.
Pengukuran dan Implementasi Good
Corporate Governance (GCG)
Dalam mewujudkan GCG
pada perusahaan-perusahaan di Indonesia, terdapat dua aspek keseimbangan, yaitu
keseimbangan internal dan eksternal. Keseimbangan internal dilakukan dengan
cara menyajikan informasi yang berguna dalam evaluasi kinerja, informasi
tentang sumber daya yang dimiliki perusahaan, semua transaksi dan kejadian
internal, dan informasi untuk keputusan manajemen internal. Sedangkan
keseimbangan eksternal dilakukan dengan cara menyajikan informasi bisnis kepada
para pemegang saham, kreditur, bank, dan organisasi lainnya yang berkepentingan.
Untuk mewujudkan dua
aspek keseimbangan tersebut, terdapat empat prinsip dasar praktik GCG yang
telah dibahas didepan. Keempat prinsip dasar ini harus menjadi acuan dalam
penyelenggaraa perusahaan. Salah satu cara untuk mewujudkannya adalah dengan
menyediakan informasi secara terbuka dan lengkap tentang aktivitas yang
dilakukan perusahaan dalam laporan keuangan tahunannya.
Standar Akuntansi Keuangan (SAK) 1994 telah
menyatakan bahwa informasi yang disajikan dalam laporan keuangan harus
mengikuti prinsip full disclosure. Demikian pula pihak BAPEPAM sebagai
regulatory body pasar modal di Indonesia, sudah menentukan bahwa semua
perusahaan yang telah go-public di Indonesia harus menjalankan prinsip full
disclosure dalam laporan keuangannya dan hal ini merupakan bagian dari upaya
penerapan GCG.
Untuk menjamin
terlaksananya mekanisme governance, sebenarnya dalam Undang-Undang Perseroan
Terbatas No. 1 Tahun 1995 telah diatur beberapa hal yang harus dilakukan oleh
perusahaan. Khusus mengenai prinsip transparansi keuangan, dalam Undang-undang
tersebut dinyatakan bahwa direksi perusahaan diharuskan menerbitkan laporan
keuangan yang meliputi laporan keuangan interim (tengah tahunan) dan laporan
keuangan tahunan (annual report) yang harus diaudit oleh akuntan publik dan
dipublikasikan dalam surart kabar nasional.
Lebih lanjut, pihak
BAPEPAM melalui aturannya nomor 38 tahun 1996 lebih memperjelas aturan tersebut
dengan mengeluarkan aturan tentang hal-hal apa saja yang harus dirinci oleh
perusahaan publik dalam menerbitkan laporan keuangan tahunan mereka
(Herwidayatmo, 2000). Laporan keuangan tahunan harus mencakup ikhtisar data
keuangan penting perusahaan untuk periode lima tahun, analisis dan pembahasan
oleh manajemen, penjelasan mengenai investasi atau divestasi, transaksi yang
mengandung benturan kepentingan, dan transaksi dengan pihak afiliasi serta laporan
keuangan tahunan yang telah diaudit.
Upaya untuk menegakkan
prinsip Good Corporate Governance pada perusahaan yang telah go-publik oleh
BAPEPAM terus berlangsung. Tujuannya adalah (a) menjaga kelangsungan usaha
perusahaan dengan pengelolaan yang lebih baik, struktur organisasi yang
jelas,dan system informasi manajemen yang akurat. (b) mengurangi adanya